Social Engineering
ILMU SOSIAL DASAR
“SOCIAL
ENGINEERING”
Hazhiyah Husna Nur Sabrina
IA12
LATAR BELAKANG
Social Engineering adalah manipulasi psikologis dari
seseorang dalam melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia, yang
umumnya dilakukan melalui telepon atau internet. Biasanya teknik ini digunakan
untuk keperluan yang negatif seperti pencurian rekening bank, pencurian
password, pencurian akun-akun tertentu atau kejahatan teknologi yang berpotensi
lainnya. Semua hal ini dilakukan oleh para hacker dan sejenisnya.
Social engineering
mengkonsentrasikan diri pada rantai terlemah sistem jaringan komputer, yaitu
manusia. Tidak ada sistem komputer yang tidak melibatkan interaksi manusia. Dan
parahnya lagi, celah keamanan ini bersifat universal, tidak tergantung platform, sistem operasi,
protokol, software ataupun hardware. Artinya, setiap sistem mempunyai kelemahan yang sama pada faktor
manusia. Setiap orang yang mempunyai akses kedalam sistem secara fisik adalah
ancaman, bahkan jika orang tersebut tidak termasuk dalam kebijakan kemanan yang
telah disusun. Seperti metode hacking yang lain, social engineering juga
memerlukan persiapan, bahkan sebagian besar pekerjaan meliputi persiapan itu
sendiri.
Social Engineering ini bisa terjadi
karena beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kecerobohan seorang user
dalam mengelola passwordnya atau bisa juga seorang hacker berpura-pura menjadi
orang yang berkepentingan dalam sebuah sistem dan seolah-olah memerlukan
password, akses kejaringan, peta jaringan, konfigurasi sistem dan semacamnya
untuk suatu keperluan tertentu.
MANFAAT
Teknik Social Engineering sendiri
tidak hanya dilakukan oleh seorang kriminal saja, tetapi polisi atau pun
penegak hokum juga menggunakan teknik social engineering ini untuk memata-matai
target operasi dan mendapatkan informasi tentang target operasi tersebut untuk
mengungkapkan kejahatan yang dilakukan.
Tujuan dari Social Engineering bisa dipastikan adalah untuk
memperoleh informasi yang memungkinkan seorang hacker untuk mengakses sistem
komputerdan mengakses informasi yang tersimpan di dalam sistem komputer
tersebut.
RISIKO ATAU KERUGIAN
Dampak yang terkena serangan social
engineering biasanya banyak ditargetkan kepada beberapa korban, seperti:
1. Receptionist dan/atau Help Desk sebuah perusahaan,
karena merupakan pintu masuk ke dalam organisasi yang relatif memiliki
data/informasi lengkap mengenai personel yang bekerja dalam lingkungan dimaksud
2. Pendukung teknis dari divisi teknologi informasi –
khususnya yang melayani pimpinan dan manajemen perusahaan, karena mereka
biasanya memegang kunci akses penting ke data dan informasi rahasia,
berharga, dan strategis
3. Administrator sistem dan pengguna komputer, karena
mereka memiliki otoritas untuk mengelola manajemen password dan account semua
pengguna teknologi informasi di perusahaan;
4. Mitra kerja atau vendor perusahaan yang menjadi
target, karena mereka adalah pihak yang menyediakan berbagai teknologi beserta
fitur dan kapabilitasnya yang dipergunakan oleh segenap manajemen dan karyawan
perusahaan; dan
5. Karyawan baru yang masih belum begitu paham
mengenai prosedur standar keamanan informasi di perusahaan.
MENANGANI ATAU MENYELESAIKAN MASALAH
Ketika seseorang terkena serangan
social engineering, langkah yang diperlukan untuk menanganinya ataupun
menanggulanginya yaitu:
a. Buatlah seperangkat peraturan
tertulis bertujuan untuk menghalau, mencegah, dan mengurangi serangan social
engineering
b. Mengutamakan kewaspadaan prosedur
untuk menjaga keamanan dan data informasi
c. Buatlah sebuah prosedur yang dapat
mengeliminasi pertukaran password dan username dalam segala proses
d. Hindarilah penggunaan pertanyaan
untuk petunjuk password karena ini juga dapat digunakan para hacker sebagai
petunjuk untuk melakukan crack terhadap password
e. Gunakanlah password yang berisikan
kata-kata yang tidak biasa diucapkan atau tidak ada relevansinya dengan
kehidupan
f. Jika memungkinkan hilangkan semua
elemen manusia pada titik-titik yang penting untuk dijaga keamanannya, seperti
misalnya menggunakan system token password yang dapat meng-generate nomor acak
sebagai password, biometric, smard card, system location-based authentication.
KESIMPULAN
Karena teknologi dan informsi ini
sudah menjadi bagian hidup yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari manusia.
Jadi timbul suatu individu-individu yng tidak bertanggung jawab dan tenunya
memiliki tujuan yang buruk atau jahat inilah yang disebut rekayasa sosial atau
social engineering dalam hal keamanan. Para hacker menggunakan
keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki
kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah
software. Oleh karena itu, berkat para hacker-lah Internet ada dan dapat kita
nikmati seperti sekarang ini, bahkan terus di perbaiki untuk menjadi sistem
yang lebih baik lagi. Maka hacker dapat disebut sebagai pahlawan jaringan
sedang cracker dapat disebut sebagai penjahat jaringan karena melakukan
melakukan penyusupan dengan maksud menguntungkan dirinya secara personallity
dengan maksud merugikan orang lain. Hacker sering disebut hacker putih (yang
merupakan hacker sejati yang sifatnya membangun) dan hacker hitam (cracker yang
sifatnya membongkar dan merusak). Sebuah sistem keamanan yang baik akan menjadi
tidak berguna jika ditangani oleh administrator yang kurang kompeten.
Komentar
Posting Komentar